Laman

November 20, 2010

5 Kepribadian Yang Menjadi Musuh di Kantor !

 
 
 
 
 
 
 
Kenali tipe-tipe karakter rekan kerja yang patut diwaspadai. Hanya ada satu motif di balik kelakuan minus orang-orang ini, yaitu membuat karier Anda berantakan.

Switchblade
Here comes the first enemy! Di depan Anda ia bersikap bak teman baik dengan mengajak Anda makan siang sambil mengungkapkan rasa tidak sukanya pada semua orang di kantor, kecuali Anda, sahabatnya. Minggu depannya ia pergi dengan rekan kerja yang ia bicarakan di depan Anda kemarin dan mengungkapkan rasa tidak sukanya pada Anda. Yang ia inginkan adalah Anda menimpali ucapannya, berbuat seolah hanya Anda yang membicarakan kejelekan rekan kerja lainnya, dan secara perlahan menyingkirkan posisi Anda. Jika bertemu tipe ini, cara terbaik adalah menahan diri untuk tidak terpancing segala ucapannya.

Si Muka Senyum
Dengan senyum selalu tersungging, ia bersikap seolah teman yang siap membantu. Padahal, di belakang Anda ia merencanakan sesuatu yang licik. Semisal, membuat gurauan tentang kesalahan Anda yang tak sengaja Anda perbuat dan kebetulan hanya ia yang tahu. Namun seringkali saat Anda dimarahi bos, ia tersenyum dan mengusap-usap punggung Anda. Berikan skakmat dengan mengatakan, “What are you smiling about?”. Cara untuk menerka senyuman itu palsu atau tidak, adalah memperhatikan mimik wajahnya. Karena menurut Dr. Paul Ekman, Profesor Psikologi dari University of California, jika alis dan kelopak mata seseorang tidak bergerak saat tersenyum, waspadalah. Ini bisa berarti senyumnya palsu

Minute Man
Jangan pernah menyepelekan si Minute Man. Tipe ketiga ini adalah musuh yang paling Andal dalam membuang waktu. Semisal, saat sedang bergegas menuju ke ruang rapat untuk bertemu klien penting, ia menghentikan langkah Anda, dan kerap menanyakan hal-hal tidak penting untuk membuat Anda terlambat ke ruang rapat. Atau mungkin saat sedang asyik lembur, ia menghampiri dan berceloteh tiada henti tentang kehidupan percintaannya. Akibatnya pekerjaan tak kunjung selesai dan energi Anda untuk lembur terbuang percuma. Saat bertemu orang macam ini, triknya adalah, pasang ekspresi tidak tertarik tiap kali ia menghampiri. Jika ia tak kunjung pergi, latakan, “Waktu Anda hanya tiga menit, karena saya masih banyak pekerjaan.”

Si Sok Tahu
Pembicaraannya kerap mengomentari kinerja Anda. Semisal, “Ih, pantas saja setiap hari harus lembur. Seharusnya saat bertemu klien kemarin, Anda katakan…blablabla.” Menggurui. Seolah tak bisa lepas dari bayangan masa lampau, ia terus membicarakan betapa hebat prestasinya di kantor lama, yang tidak diketahui benar atau sekedar bualan belaka. Bila ia mulai sok tahu, tanyakan, “Oh ya? Dari mana info itu?” Nah, jika sumbernya dari internet, ajak ia ke depan monitor dan minta ia menunjukkan sumber pastinya.

Bulldozer
Office bully selalu ada di kantor manapun. Bekedok kekuasaan, tipe terakhir ini kerap menindas bawahan dengan berbagai cara. Mulai dari meminta bawahannya membuatkan kopi, menjadikan rekan kerja yang baru masuk sebagai asisten pribadi, hingga mengakui pekerjaan orang lain sebagai hasil kerjanya. It’s in their blood, honey. Susahnya, orang-orang seperti ini seringkali memiliki kedudukan di atas Anda. Satu-satunya cara adalah mengadukan tindakan mereka kepada pihak personalia. Tapi, adukan secara halus dan jangan sampai mereka tahu Anda mengadukan mereka tentunya.

Tidak ada komentar: