1. Eva Arnaz
Nama
Eva melejit berkat film Intan Perawan Kubu karena keberaniannya
bertelanjang dada. Dari situlah Eva Yanthi Arnaz mendapat julukan
bintang bom seks. Film-film berikutnya, yang dibintangi oleh perempuan
kelahiran Bukittinggi, Indonesia, 14 Juli 1958 ini, sebagian besar
merupakan film yang penuh adegan seks atau adegan kekerasan, seperti
Serbuan Halilintar, Membakar Matahari, Lima Cewek Jagoan, Gadis Bionik,
Perempuan Bergairah, Kupu-Kupu Beracun, Warok Singo Kobra, Cewek Jagoan
Beraksi Kembali, Midah Perawan Buronan, Jaka Sembung, Bergola Ijo, Buah
Terlarang, Terjebak Dalam Dosa, Montir-Montir Cantik, Gadis di Atas
Roda, Pasukan Berani Mati, dan sebagainya.
Sayangnya karena sosok Eva yang terlalu lekat dengan peran-peran seks dan laga, banyak yang lupa bahwa Eva juga pernah membintangi film-film romantis. Antara lain, Sakura Dalam Pelukan berpasangan dengan pebulutangkis Liem Swie King dan Lembah Duka (sebagai mama-san), film penguras air mata yang mendapat pujian waktu itu.
Sayangnya karena sosok Eva yang terlalu lekat dengan peran-peran seks dan laga, banyak yang lupa bahwa Eva juga pernah membintangi film-film romantis. Antara lain, Sakura Dalam Pelukan berpasangan dengan pebulutangkis Liem Swie King dan Lembah Duka (sebagai mama-san), film penguras air mata yang mendapat pujian waktu itu.
2. Enny Beatrice
Enny
Beatrice Ferlat Kusumo Anggraini (lahir di Tegal, 1966) atau yang lebih
dikenal dengan Enny Beatrice dikenal sebagai salah satu bom seks
perfilman Indonesia tahun 80an. Dari awal sampai akhir 80an, Enny yang
telah menjadi mualaf ini telah membintangi 40 film, di antaranya
Perkawinan Nyi Blorong (1983), Bunga Pramuria (1984), Bercinta (1985),
Perawan di Sarang Sindikat.
3. Lela Anggraeni
Satu
lagi bom seks yang ikut meramaikan perfilman Indonesia adalah perempuan
kelahiran Palembang, 10 Oktober 1965. Ia terkenal lewat peran-peran
panasnya era 90-an. Ia memulai langkahnya dalam film bioskop seperti
Selir Adipati Gandra Sakti (1991) dan Kenikmatan Terlarang (1996).
Belakangan ia pun berkiprah pula di layar kaca seperti dalam sinetron
Jerat-Jerat Cinta hingga sempat main sekaligus dalam 3 judul sinetron,
termasuk Asmara Dara (1997).
4. Sally Marcelina
Selain
Eva Arnaz, Sally bisa dibilang aktris panas yang top di industri film
Indonesia. Sally masuk ke industri film secara tidak sengaja kala
ditawari bermain film saat menyaksikan syuting di dekat rumahnya.
Namanya melambung berkat film Misteri Janda Kembang (1991). Aktingnya
yang kerap tampil seksi dan berani kala itu, menempatkan dirinya sebagai
icon film panas sejajar dengan Inneke Koesherawati, Kiki Fatmala, dan
Eva Arnaz. Hampir seluruh film perempuan kelahiran Jakarta 28 Juli 1969
ini berbau mistis dan seks seperti Gadis Erotik, Susuk Nyi Roro Kidul,
Susan Yang Sexy, Akibat Hamil Muda, Pencet Sana Pencet Sini, dan
Pergaulan Ranjang Pemikat. Pada saat itu, memang film yang menonjolkan
kemolekan tubuh dan berbau mistis sangat digemari penonton.
5. Kiki Fatmala
Sebetulnya
aktris kawakan Indonesia yang popular tahun 90an ini bercita-cita untuk
menjadi pramugari. Namun, film Permainan Dibalik Tirai mengkandaskan
cita-citanya. Pasalnya, setelah bermain di film tersebut, Kiki
kebanjiran order syuting dan akhirnya ia pun menjadi salah satu ikon
film panas tahun 90an. Atas peran-peran yang selalu beradegan syur itu,
ia berdalih “Kalau sudah terjun, jangan setengah-setengah.” (**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar