Penyanyi elekton yang menyanyi sambil melakukan tarian erotis biasa
disebut candoleng-doleng di Bojoe, Kelurahan Bulu Ale, Kecamatan
Watangpulu, Kabupaten Sidrap.Tontonan ini kembali marak meski banyak
pihak menilai tarian tersebut mencoreng muka negeri Nene Mallomo
tersebut. Parahnya lagi, tontonan candoleng-doleng kerap disaksikan
anak-anak di bawah umur. Sejumlah penari tersebut tanpa sungkan
memberlihatkan bagian paling vitalnya.
Penari-penari erotis ini menerima bayaran dalam bentuk saweran yang diselipkan oleh penonton ke pakaian dalam yang mereka kenakan. "Semakin larut, semakin banyak yang datang untuk ikut menari. Saya biasa sampai dini hari di sini," kata warga bernama Akun saat menonton candoleng-doleng, Minggu (20/5/2012), sekitar pukul 01.00 dini hari.
Iccang, warga Kanyuara, mengaku datang ke Bojoe karena penasaran tentang
kebenaran candoleng-doleng. "Ternyata yang namanya candoleng-doleng itu
memang ada. Bahkan, lebih parah dibandingkan dengan apa yang saya kerap
lihat di tivi luar negeri," kata Iccang.
Kepala Satuan Reskrim Polres Sidrap Ajun Komisaris Suprianto mengatakan,
candoleng-doleng pun kerap menimbulkan keributan, bahkan aksi kriminal.
Dalam operasi "Sikat" yang merupakan program Polda Sulselbar, selain
kasus pencurian ternak dan kendaraan bermotor, pemberantasan kegiatan
candoleng-doleng pun menjadi prioritas.
"Kami juga mendapatkan informasi adanya warga yang menggelar kegiatan
candoleng-doleng. Tapi rencana penggerebekan kami bocor, razia gagal,
karena dibubarkan sendiri oleh yang menggelar kegiatan," ujarnya.
Kegiatan yang masuk kategori pornografi ini, kata Suprianto, harus
ditindaklanjuti melalui pengusahanya itu sendiri. "Sudah banyak keluhan
kami terima dan ini akan kami tanggapi serius. Begitu kami dapat, pasti
kami tindak tegas," tutur Suprianto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar